Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2014

MENGAPA SURABAYA MENJADI SIMBOL SEBAGAI KOTA PAHLAWAN

Cerita Sejarah Kota Surabaya  kental dengan nilai kepahlawanan. Sejak awal berdirinya, kota ini memiliki sejarah panjang yang terkait dengan nilai-nilai heroisme. Istilah Surabaya terdiri dari kata sura (berani) dan baya (bahaya), yang kemudian secara harfiah diartikan sebagai berani menghadapi bahaya yang datang. Nilai kepahlawanan tersebut salah satunya mewujud dalam peristiwa pertempuran antara Raden Wijaya dan Pasukan Mongol pimpinan Kubilai Khan di tahun 1293. Begitu bersejarahnya pertempuran tersebut hingga tanggalnya diabadikan menjadi tanggal berdirinya Kota Surabaya hingga saat ini, yaitu 31 Mei. Heroisme masyarakat Surabaya paling tergambar dalam pertempuran  10 Nopember 1945 . Arek-arek Suroboyo, sebutan untuk orang Surabaya, dengan berbekal bambu runcing berani melawan pasukan sekutu yang memiliki persenjataan canggih. Puluhan ribu warga meninggal membela tanah air. Peristiwa heroik ini kemudian diabadikan sebagai peringatan Hari Pahlawan. Sehingga membuat Surabaya

BIOGRAFI 4 PARA PAHLAWAN NASIONAL

H.R Mohammad Mangoendiprojo dilahirkan pada tanggal 5 Januari 1905 di Sragen. Semasa hidupnya beliau mengalami perubahan dalam tiga zaman, dari seorang pangrehpraja yang umum.elikenal sebagai hamba aparat kolonial Belanda, kemudian di jaman pendudukan Jepang beliau masuk lembaga pendidikan Peta dan saat perang kemerdekaan beliau terbawa dalam arus kancah revolusi nasional di Surabaya yang menjaelikannya seorang republikan yang anti Belanda. Mohamad, panggilan akrab H.R Mohamad Mangoendiprodjo, saat kecilnya sudah mengenyam pendidikan yakni pendidikan yang diwarnai adat sopan santun mengingat suasana lingkungan keluarga masih diwarnai tradisi jawa yang memegang adat sopan santun, dimana perilaku anak didik disesuaikan dengan adat istiadat yang mengutamakan otoritas orang tua serta mematuhi segala nasehat dan kata orang tua dengan bersendikan norma-norma agama. Menyadari masa depan seorang anak banyak ditentukan oleh factor pendidikan dan faktor keturunan, maka padatahun 1913, Sas